CUB test

Sesuai janjiku kemarin aku akan membahas sedikit tentang CUB Test yang dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu- ibu hamil. Apakah CUB Test itu? Aku diperkenalkan kata- kata ini beberapa saat sebelum kami menjalani program kehamilan. CUB adalah kependekan dari Combined Ultrasound and Biochemical.

Tes ini dilakukan untuk menyelediki kemungkinan kelainan kromosom pada janin dalam kandungan. Biasanya sampel darah diambil dalam minggu kesembilan usia kehamilan. Ultrasound sendiri dilakukan di minggu 11-14 usia kehamilan. Hasil pengujian dari KUB memiliki sekitar 95 % dari down syndrome. Selain tes darah dan tembus nuchal , ditimbang usia wanita hamil dan berat dalam penilaian. Di Swedia jika dalam tahap ini terdeteksi adanya kelainan kromosom pada janin, maka sang ibu dianjurkan untuk melakukan tes selanjutnya, yaitu Amniosentesis. Amniosentesis ini dilakukan di minggu 14-17 usia kehamilan, setelah USG untuk melihat janin dan usia kehamilan maka diambillah sejumlah cairan kecil dari rahim dan kemudian dianalisis kembali kromosomnya. Hal yang paling penting diketahui adalah bahwa proses Amniosentesis ini mungkin menyebabkan keguguran, angka menunjukkan sekitar keguguran terjadi seper 100-200 sampel.
Di Swedia serangkaian tes ini ditawarkan kepada ibu hamil secara sukarela dan gratis (tanpa mengeluarkan uang sepeser pun). Namun untuk ibu hamil yang usianya diatas 35 tahun maka diwajibkan untuk menjalani tes ini. Jika hasilnya didapati bahwa ada kelainan kromosom maka dikembalikan lagi kepada pasien untuk melanjutkan kehamilannya ato melakukan aborsi. Kelainan kromosom ini antara lain karena bawaan genetis dari serangkaian keluarga pasien.

Kalo baca dari penjelasan diatas memang agak mengerikan juga ya, tapi semua tes ini menurutku sih lebih baik dilakukan demi masa depan keluarga, baik orang tua dan anak.

Dan alhamdulillah setelah menjalani CUB Test kemarin, hasilnya memuaskan sekali dan akhirnya bikin kami bisa tenang.