Journey to Mount Bromo

Maaf postingan liburannya sempat terpotong, karena memang udah mulai sibuk berkegiatan demi masa depan ;). Tapi yang ini ntar diceritainnya yah…

Selang 2 hari sejak perjalanan kami ke Pulau Sempu rasanya liburan belom lengkap tanpa ke Bromo. Karena memang sejak pertama kali ke Indonesia beberapa tahun yang lalu, Miku memang ingin sekali pergi ke Gunung Bromo (2,329 meter), tapi baru pas mudik kemarin, 2013, akhirnya kesampaian juga haul tersebut. Dulu tahun 2001 aku pernah naik motor ama temen- temenku dari Surabaya ke Bromo, tapi karena dibonceng jadi ya kurang menikmati sensasi menantangnya dan itupun kami melewatkan sunrise karena salah satu teman jatuh sakit kedinginan. Batal deh liat sunrisenya melainkan ngerawatin temen sakit. Jadi pas Miku mengusulkan untuk ke Bromo ya ayuuuk aja dunk yah :).

Tadinya kita mau berangkat tanggal 5 September, tapi karena Oom berhalangan di tanggal itu jadinya kami majukan. Di tanggal 2 September pagi itu kami ngobrol langsung Oom mengusulkan untuk sewa Jeep dan malemnya pun berangkat. Sewa Jeep saat itu aku pikir termasuk mahal, tapi setelah diitung- itung ya jatuhnya lebih murah. Apalagi dengan tawaran tour yang lebih komplit, yaitu : sunrise di Penanjakan 1 (2,770 meter), Love Hill, Kawah Gunung Bromo, Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies, Ranu Pane, Coban Pelangi. Begitu pula jalur yang kami ambil adalah melalui Tumpang yang lebih deket dari rumah, sekitar 40 kilometeran gitu deh.

Kami memulai perjalan jam 12 malam dari rumah, melewati Tumpang kemudian memasuki pedesaan Gubuk Klakah dan kemudian berhenti di Desa Ngadas yang merupakan portal dan membayar tiket masuk. Dari sini kami kira perjalanan udah berakhir, ternyata belum sodaraaah… Perjalanan makin naik turun, jalanan gak semulus pantat baby, berkelak kelok dan gelap. Dalam perjalanan aku gak bisa tidur, tetap terjaga dan sesekali teriak kalo pas mas sopirnya berbelok di tikungan, ganti kopling naik turun. Asli gemeteran!!

Sekitar setelah 3 jam perjalanan kami sampe di Penanjakan, waktu itu kami sering sekali berhenti di lautan pasir dan savannah, ngeliat bintang- bintang bertaburan yang indah banget. Alhamdulillah malam itu cerah sekali cuacanya.

Sampe di Penanjakan kami langsung menghangatkan badan sambil menunggu waktu sunrise yang masih sekitar 1,5 jam lagi. Dinginnya waktu itu mencapai 10 derajat C dan ternyata cukup bikin Miku menggigil juga loh, akhirnya kami menunggu sampe jam 5 di dalam mobil dan menutup mata, mengumpulkan energy sejenak. Miku sempet cemberut karena menurutnya kami datang terlalu awal ke Bromo ini, belom tau dia…

Atas : lautan pasir di malam hari  KiB : ngopi dan ngemie  KaB : parkiran masih kosong
Atas : lautan pasir di malam hari
KiB : ngopi dan ngemie
KaB : parkiran masih kosong

Karena sepulang dari liat sunrise ternyata di parkiran ini mengular mobil- mobil sampe ke bawah. Akhirnya dia merasa betul bahwa keputusan kami berangkat lebih awal adalah benar.

Apalagi sekitar jam setengah 5 kami menuju pos Penanjakan 1 dimana kami bisa menikmati indahnya sunrise yang heboh dibicarakan dimana- mana itu.

fase terbitnya matahari
fase terbitnya matahari

Alhamdulillah sekali, cuaca lagi bagus- bagusnya mulai malam hingga saat matahari mulai muncul dari ufuk timur, meskipun banyak orang yang datang dan berhimpit- himpitan demi menangkap sang matahari terbit. Keindahan seperti gambar diatas itulah yang kami tunggu- tunggu.

Atas : pegunungan sebelum sunrise Bawah : pegunungan sejenak setelah sunrise
Atas : pegunungan sebelum sunrise
Bawah : pegunungan sejenak setelah sunrise

Setelah dari pos Penanjakan kami melanjutkan perjalan ke Kawah Gunung Bromo, tapi sebelumnya kami mampir ke Bukit Cinta.

view dari Bukit Cinta
view dari Bukit Cinta

Dari Bukit Cinta ini kami bisa lihat keindahan pegunungan Bromo dan teman- temannya. Ya meskipun untuk naik ke Bukit Cinta ini sedikit ngos- ngosan dan perlu sedikit tenaga. Sampe di atas jantung berdebar- debar, tapi semua kelelahan terbayarkan oleh keindahan pemandangan seperti di foto.

Atas : Gunung Arjuno dari kejauhan Bawah : Lautan pasir
Atas : Gunung Arjuno dari kejauhan
Bawah : Lautan pasir
Lautan pasir
Lautan pasir

Setelah dari Bukit Cinta kami melanjutkan untuk melihat keganasan Kawah Bromo dari dekat. Dari tempat parkir penjaja ojek kuda udah menawarkan kuda- kuda tangguh mereka untuk mengantar kami sampe ke anak tangga. Tapi kami tetap menolak. Dan rekoooor!! Aku jalan terus dunk tanpa bantuan kuda, naik menuju kawah Bromo itu, meskipun bolak balik berhenti kecapekan, karena selain berdebu, bau sekali karena kotoran- kotoran kuda :(.

perjalanan ke Bromo
perjalanan ke kawah, kelelahan
capek- capek tapi tetep berfoto dulu yah
capek- capek tapi tetep berfoto dulu yah
suasana di kaki Gunung Bromo
suasana di kaki Gunung Bromo
Tangga menuju kawah Bromo, 250? 251? 255? sapa yang mau hitung?
Tangga menuju kawah Bromo, 250? 251? 255? sapa yang mau hitung?
kawah Gunung Bromo
kawah Gunung Bromo
Kawah Bromo mengasap
Kawah Bromo mengasap

Setelah capek naik dan ngos- ngosan terbayarkanlah dengan bau belerang yang menyengat dan itu kali pertama Miku liat kawah secara langsung seumur hidupnya. Kasian juga nih anak, next time pengen aku ajakin ke Kawah Putih dan Tangkuban Perahu deh. Sesaat kemudian kami turun dan lanjuuuut!

mejeng di lautan pasir
mejeng di lautan pasir
pasir berbisik
pasir berbisik
bukit teletubbies
bukit teletubbies

Dari sini kami langsung melanjutkan petualangan menuju Ranu Pane, tapi sayangnya Miku udah capek banget. Oleh karena itu udah bad mood, jadinya kami cuma sampe di danau biasa. Ranu Pane ini merupakan desa terakhir sebelum mendaki ke Semeru (uwooo jadi pengen ke Semeru).

danau di desa Ranu Pane
danau di desa Ranu Pane

Danau ini aja udah keren apalagi seandainya kami melakukan perjalanan ke danau yang sebenarnya, pasti makin indah. Sayang sekali perjalanan kali itu kami sia- siakan kesempatan karena bener- bener udah kecapekan. Dari Ranu Pane kami lantas pergi ke Coban Pelangi yang juga merupakan arah kami pulang. Ternyata, perjalanan pulang ini double sensasinya loh, karena pertama kita bisa liat- liat pemandangan yang indah selama perjalanan dan kedua deg- degannya makin heboh karena bisa ngeliat dan merasakan kalo ternyata semalem itu kami melakukan perjalanan diatas tebing, kanan kiri jurang yang gak ukuran ketinggiannya :(. Salah belok dikit, kecepatan nambah sedikit mungkin sudah Innalillahi wa inaillahi rajiun kali. Jadi kali ini nyawa kami cuma bergantung ama Allah SWT dan kelihaian mas sopir.

dari tebing melihat bukit teletubbies dan savannah
dari tebing melihat bukit teletubbies dan savannah

Kelelahan kami makin bertambah saat kami harus berjalan lagi, sekitar 1 kilometer katanya, tapi rasanya kok lebih jauh dari itu yah? Tapi demi ngeliat pelangi yang menghiasi air terjun, jadinya kami bela- belain deh. Kali itu kami bawa semua peralatan untuk mandi dan nyebur ke air terjun tersebut. Baju- baju ganti dimasukkan ke tas yang dapet dari GA-nya Rollz beberapa waktu lalu. Berguna banget, Rollz, tuh tas udah nyampe Bali pula :). Tapi ternyata, pas sampe di air terjun…. wuiiih ganas banget air terjunnya, meskipun indah! Dan pelanginya? Gak ada duuunk 😦 soalnya waktu itu rada- rada mendung mengundang.

Air Terjun Pelangi
Air Terjun Pelangi
tas pink jadi saksi >_<
tas pink jadi saksi >_<
narsis di bawah air terjun
biar kumel tetep narsis di bawah air terjun

Karena arus air terjunnya deras sekali jadi kami urungkan niat kami untuk nyebur. Tapi tetep berdiri dibawah cipratan- cipratan air terjun yang segeeeer banget!

Direkomendasikan sekali mampir ke air terjun ini kalo ke Bromo yah… Indah bener loooh!

88 thoughts on “Journey to Mount Bromo

  1. kamu orang ke 2 yang posting tentang bromo dalam minggu ini cha…
    temenku yang disurabaya baru cerita n upload fotonya. duhh kan makin pengen ke balik ke malang 😦

      1. belom libur mbak cha,hiks..hiks..
        ntar baru januari yg libur panjang, bisa sampai 3 minggu,kayaknya pas tuh buat jalan2 ksana,hahaha… *moga2 ya*

  2. ternyata paketan tour ke bromo itu udah banyak banget ya mbak, jadi tinggal menyiapkan fisik dan uangnya aja 😀

    iihh,, pengen deh sekali kesana, tapi dari Pontianak itu loh jauh banget, ke malangnya aja udah jauh banget perjalanannya >.<

mau komen juga boleh kok, silahkaaan... !

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s