Bertapa Kemudian Bertani (?)

Melanjutkan liburan di Bali yang merupakan perjalanan panjang setelah berburu perak dan diburu monyet di postingan sebelumnya, kami memutuskan ke sebuah tempat sakral yang ada di Ubud.

Buat yang gak kuat jalan disarankan untuk tidak ke tempat ini. Karena jalanannya menurun dan berbukit- bukit, karena itulah Mommy terpaksa jadi tukang parkir, nunggu di mobil sementara aku, Aggie, papa dan Miku terengah- engah demi melihat keeksotisan tempat ini.

Tempat ini disebut,

Goa Gajah, Ubud

Di dalam goa ini katanya dulu adalah tempat raja- raja Bali bertapa. Sebelum masuk ke tempat ini, buat yang memakai rok/ celana diatas lutut diharapkan untuk mengenakan kain. Kalo gak bawa kain sendiri, pihak tempat wisata ini menyediakan kain untuk para pengunjung plus dipakein pula dan itu gratis! Setelah turun beberapa tangga yang membuat kami kelelahan, kami melihat tumpukan- tumpukan batu berserakkan. Katanya sih reruntuhan saat ada gempa bumi jaman dahulu. Dan tumpukan- tumpukan batu itu gak boleh disentuh agar tetap terjaga nilai historiknya mungkin yah?! Ato mungkin juga takut tetiba ada orang iseng ngangkutin tuh batu buat bahan bangunan rumahnya? Who knows?

The ruin
The ruin

Di seberang tumpukan batu ini ada kolam tirta (air) dengan patung- patung bidadari yang sedang membawa air suci. Percaya gak percaya sih, tapi keasikan bertamasya ke tempat seperti ini adalah melakukan hal- hal yang dipercaya oleh penduduk setempat, ya gak sih? Jadi aku dan keluarga langsung turun ke kolam dan mengambil air untuk sekedar membasuh muka dan tubuh kami, tapi gak langsung buka baju langsung nyemplung laaah.

BL21
atas, tengah : keadaan di dalam goa gajah
kiri : di depan pintu goa
kanan : kolam dan pancuran

Karena foto sebelah kiri itu minta tolong guide, jadinya gak keliatan deh tuh bentuk pintu goa yang menyerupai barong itu, padahal keren loh. Dan foto besar diatas dan tengah itu merupakan keadaan di dalam goa, terdapat 3 lingga dan arca Ganesha. Setelah di dalam goa yang lumayan sejuk tapi lembap ini kami lantas berjalan turun lagi. Aku sempat nekad turun dan akan mendekati air terjun yang ada di sekitar tempat ini, tapi aku berhenti setelah 5 meteran di dekat air terjun, sepertinya ada yang bilang untuk gak nekad aja.

kiri atas : reruntuhan depan kolam kiri bawah : di balik bebatuan di dekat air terjun  kanan : kolam
kiri atas : reruntuhan depan kolam
kiri bawah : di balik bebatuan di dekat air terjun
kanan : kolam

Disini juga sempat bertemu dengan sesepuh tempat ini dan berdoa supaya diberi kebahagiaan dan kebaikan. Setelah itu kami kembali ke mobil dan segera meluncur ke tempat lain untuk melihat karya anak manusia yang sungguh indah.

Tegallalang, Rice Terrace

Bali itu memang selalu memukau yah… Bahkan tempat bekerja para petani padi pun bisa jadi tempat wisata yang menarik dan pemandangan yang eksotis sekali. Kelelahan menempuh perjalanan panjang hari itu habis termakan puas melihat hijaunya padi- padian dan tumbuh- tumbuhan di sekitarnya. Kereeeen! Sistem pertanian yang berundak- undak itu bener- bener seperti lukisan, cuma yang ini lebih indah dan hidup.

Indahnya ...
Indahnya …
Say (not) cheesy!
Say (not) cheesy!

Dan bukan Bali namanya kalo gak ada orang jualan souvenir (namanya juga tempat wisata) yaaaah… !

Happy shopping
Happy shopping

Dan akhirnya, lelah pun tertumpuk, puas berbelanja kamipun kembali ke hotel untuk mengakumulasikan kembali kekuatan untuk perjalanan selanjutnya.

Masih belom bosen kan yah? Beneran masih banyak loh ceritanya… :D. Santai- santai dulu deh, regangkan otot- otot, bikin teh, kopi ato kue dulu deh, besok aku kembali 😉

31 thoughts on “Bertapa Kemudian Bertani (?)

  1. sawah-sawahnya bagus… tapi pas aku ke bali… pas lagi menuju Tanah Lot, sawah2nya pada kering semua sampe aku berpikir, kok ya pemandangan sawah2 di Bali ngga seindah gambar yang ada di kalender yaakk, hehehe

  2. Dua foto yang terakhir keren mbaaa.. Hihihi, aku belum bosen, menunggu lanjutan cerita-ceritanya.. *bikin teh* *ambil snack* *duduk manis depan layar komputer* 😀

mau komen juga boleh kok, silahkaaan... !

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s