Malang kota kelahiranku ini emang bikin kangen dan gak pernah bosen. Suasananya yang gak sepi tapi gak juga rame seperti di Jakarta. Menurut Miku cuaca di kota Malang seperti cuaca di Stockholm saat musim panas, panas tapi tak menyengat seperti yang kami alami di Surabaya dan Samarinda dan juga gak lembab seperti di Balikpapan dan Jakarta. Bahkan di hari kedua dan ketiga kedatangan kami, kami tidur berselimut dan pake sweater loh, karena ternyata di pagi hari sekitar jam 7-8 itu kami cek, temperaturnya mencapai 17 derajat Celcius. Pantesan aku dan Miku lumayan menggigil.
Malang merupakan kota pelajar, dengan banyaknya universitas bertaburan di setiap sudut kota. Maka setiap rumah- rumah hampir bisa dipastikan adalah rumah kos. Kalopun bukan rumah kos, pasti yang punya rumah punya usaha lain yang sehubungan dengan kuliner atau dengan laundry kiloan. Dulu rumah kami merupakan rumah kos yang merangkap warung dan catering untuk anak kos :P. Tapi sekarang Mommy dan Papa udah sepuh jadi kami anjurkan untuk beristirahat dan terima gaji dari anak- anaknya aja setiap bulannya.

atas : Alun- alun Tugu Kota Malang
kiri : Patung Butho Turu (Raksasa Tidur)
kanan : perkantoran apa gitu ?
Satu hal yang membuat aku bangga lahir di Bumi Arema adalah kekompakan supporter Arema, team sepak bola kebanggaan masyarakat Malang yaitu Aremania dan Aremanita. Dan kebetulan tanggal 11 Agustus itu merupakan hari kelahiran Arema. Miku yang udah sangu baju kebesaran Arema lantas bergaya di pagi hari dengan seragam merah putih bertuliskan Arema dan pengen ikut konvoi. Tapi karena gak tau mau kemana dan dimana, jadinya kami cuma liat di depan Balai Kota Malang untuk menyaksikan konvoi tersebut. Kaya’ iya- iyanya aja si Miku berdiri gagah di tengah kerumunan orang yang setia menanti parade ulang tahun Arema, tapi gak berapa lama dia mengeluh karena banyaknya orang di sekeliling dan suara dar der dor petasan juga terompet yang memekakkan telinga. Miku akhirnya merengek pulang. Aku mengusulkan untuk pergi ngadem sejenak ke mall. Dalam perjalanan menuju mall kami liat Malang membiru dengan banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang ikut memeriahkan.

Salam kenal, aku juga asli Malang lho… Gimana kabar Swedia? Uadem pol mestine….
Haaai!!! Salam kenal kembali , aaah senangnya dikunjungi dari S’pore … Iya nih Swedia lg dingin2nya …. Btw Malangnya dimana ?
Landungsari… Kamu? Lagi kangen Malang nih, terutama makanannya, hehe…..
Malang udah makin top mbak Cha!
Buat anak-anak hits jatim sekarang mainnya ya ke jodipan, coban rais, paralayang, omah kayu, sempu, pantai tiga warna, dan pantai pantai lainnya yang hits abies.
Kalo anak-anak daerahku sih (Mojokerto) biasahnya touring lewat rute pacet-cangar. Cuma butuh 1,5 jam aja tapi ya itu tadi mulut ga berhenti komat kamit. Jalanan berkelok-kelok dan dedemit di Cangar juga ga kalah hits #plakk
Salam kenal mbak Cha
Salam kenal Via !!